Kamis, 06 Mei 2010

mekanisme katup

katup pada mesin 4 langkah berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup·katup.

Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.



Bagian-bagian mekanisme katup
1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.
2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.
3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).
4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)
5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder dan
katup-katupnya terdapat pada kepala silinder
6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup.



Beberapa model mekanisme katup
Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok,
antara lain:


1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.





2) Model timing chain .
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).


3) Model timing belt
Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin

Senin, 12 April 2010

BLOG SILINDER

Silinder liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang
melekat satu sama lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh
besarnya isi silinder suatu motor. Silinder liner terpasang erat pada blok,
dan bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan
terhadap gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang yang tahan panas.
Pada mulanya, ada yang merancang menjadi satu,
sekarang sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner
dapat diganti bila keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari
besi tuang kelabu. Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda
motor bahan ini dicampur dengan alumunium. Bahan blok dipilih agar
memenuhi syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap suhu yang
tinggi, dapat menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap
gesekan.

Minggu, 11 April 2010

PISTON




Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak
secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan
sumbu geser yang terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan
tujuan, baik untuk mengubah volume dari tabung, menekan fluida dalam
silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston
terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil
pembakaran. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang
tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan
langkah piston bisa 2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik
piston bergerak 40 kali atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang
diterima oleh piston berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari
permukaan ke permukaan lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah
pemuaian udara panas sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga
yang sangat besar. Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai gerak
lurus. Selanjutnya, piston kembali ke TMA membuang gas bekas.
Gerakan turun naik piston ini berlangsung sangat cepat melayani proses
motor yang terdiri dari langkah pengisian, kompresi, usaha dan
pembuangan gas bekas.
Bagian atas piston pada mulanya dibuat rata. Namun, untuk
meningkatkan efisiensi motor, terutama pada mesin dua langkah,
permukaan piston dibuat cembung simetris dan cembung tetapi tidak
simetris. Bentuk permukaan yang cembung gunanya untuk
menyempurnakan pembilasan campuran udara bahan bakar. Sekaligus,
permukaan atas piston juga dirancang untuk melancarkan pembuangan
gas sisa pembakaran.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap
ringan tetapi cukup memenuhi syarat-syarat :
1. Tahan terhadap temperatur tinggi.
2. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
3. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
4. Ringan dan kuat.
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap
piston dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang
longgar pada alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor
yang lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan
antara piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya
sedemikian rupa sehingga dengan mudah membawa minyak
pelumas untuk melumasi dinding silinder







Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston
mesin empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2
buah, yang keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring
piston dapat dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring
piston mudah patah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston
dua langkah dapat berakibat:
1. Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2. Mesin tidak stasioner
3. Suara mesin pincang
4. Tenaga mesin kurang
5. Mesin sulit dihidupkan
6. Kompresi mesin lemah